Kamis, 05 Januari 2023

Bacaan Ketika Memotong Hewan Aqiqah

0 komentar

Ibnu Al-Mundzir berkata hukum menyebutkan nama orang yang berakikah. Abdullah bin Muhammad telah meceritakan kepada kami dari bapaknya bahwa Hisyam bin Ibnu Juraij dari Yahya bin Sa’id dari ‘Amrh dari Aisyah berkata, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Sembelihlah dengan menyebut nama-Nya, maka ucapkanlah, Bismillah allahumma laka wa ilaika hadzihi ‘aqiqatu fula (Dengan menyebut nama Allah. Yaa Allah ini dari-Mu dan hanya kepada-Mu, ini adalah akikahnya fulan).”

Ibnu Al-Mundzir berkata bahwa hadits itu hasan. Jika orang yang berakikah telah berniat meski tidak diucapkan, hal itu sudah cukup insyaAllah.

Al-Khalal berkata dalam Bab Apa Yang Dibaca Saat Menyembelih Binatang Akikah. Ahmad bin Muhammad bin Mathar telah menceritakan kepada kami, juga Zakariya bin Yahya bahwa Abu Thalib menceritakan kepada mereka bahwa ia bertanya kepada Abu Abdillah jika seseorang ingin berakikah, apa yang harus diucapkan? Ia menjawab, “Ucapkan bismillah, kemudian ia bisa menyembelih dengan niat sebagaimana seseorang berudhiyah dengan niat udhiyah. Ia bisa ucapkan: “Ini adalah akikahnya fulan bin fulan.”

Secara dzahir keterangan ini menunjukakan bahwa ia menganggap niat dan lafaz bersamaan. Seperti halnya seseorang yang bertalbiyah dan berihram untuk selainnya dengan niat dan lafaz, sehingga ia berkata Yaa Allah kami menyambut seruanmu atas si fulan. Atau “Ihrami ‘an fulan (Aku berihram untuk fulan).”

Dari sini dapat diambil faidah bahwa jika seseorang ingin menghadiahkan pahala amal untuk seseorang, maka ia bisa meniatkannya untuk seseorang dan mengatakan Yaa Allah ini dari fulan atau Yaa Allah jadikan pahalanya untuk si fulan).”

Sebagian lagi mengatakan bahwa hendaknya disertakan syarat sehingga ia berkata, “Allahumma in kunta qabilta minni hadzal ‘amal faj’al Tswabahu li fulan (Yaa Allah, jika Engkau menerima amal dariku ini, maka jadikan pahalanya untuk si fulan). Sebab, seseorang tidak pernah tahu apakah amal darinya diterima atau tidak?

Akan tetapi, ucapan seperti ini tidak perlu, sebab perkara ini telah terbantah dengan adanya hadits. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mengatakan kepada orang yang bertalbiyah atas Syubrumah agar mengucapkan Allahumma in kunta qabilta ihrami faj’alhu ‘an syubrumah (Yaa Allah jika Engkau terima ihram dariku maka jadikan pahalanya untuk Syubrumah). Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak mengatakan kepada siapapun yang bertanya kepadanya tentang seseorang yang ingin berhaji untuk kerabatnya. Bahkan tidak disebutkan dalam satupun hadits dan petunjuk dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tentang hal tersebut yang lebih layak untuk diikuti.

Serta tidak ada nukila dari salah seorang salaf pun yang memberikan syarat sebagaimana disebutkan di atas dalam hadyu, udhiyah, akikah dan selainnya. Bahkan yang dinukil dari mereka adalah Allahumma Hadza ‘an fulan bin fulan (Yaa Allah ini adalah dari fulan bin fulan), hal yang demikian ini sudah cukup. Sungguh amal yang Allah terima itu sampai kepada-Nya, baik orang yang menghadiahkan pahala amal tadi menyertakan lafaz syarat ataupun tidak. Wallahu a’alam.

Sumber: Buku Islamic Parenting: hadiah cinta untuk si buah hati


0 komentar:

Posting Komentar

 
Jual Kambing Aqiqah Harga Murah | © 2011 Design by DheTemplate.com and Theme 2 Blog

Find more free Blogger templates at DheTemplate.com - Daily Updates Free Blogger Templates